HIDROSFER
Badan Air
Menurut Ma’mur (Malik,
2017:179) Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani hydro yang berarti air dan spharia
berarti bola atau bulatan. Hidrosfer berarti semua air yang terdapat di
seluruh bumi. Hidrosfer atau lapisan air merupakan bagian fisik bumi yang
berguna bagian kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Sebanyak 70% dari
permukaan bumi adalah perairan. Badan air mempunyai tiga wujud yaitu cair,
padat, dan gas. Berbentuk cair contohnya laut, dan sungai; berbentuk padat
contohnya es, gletser, dan berbentuk gas contohnya uap air.
Siklus Hidrologi
Menurut Malik (2017:180)
siklus hidrologi merupakan proses perulangan terus menerus
sirkulasi air dari permukaan tanah dan laut, berubah menajadi awan setelah
mengalami beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai air hujan atau salju ke
permuakaan daratan atau lautan.
Siklus Hidrologi |
Siklus Hidrologi |
Dalam al Quran Allah menjelaskan mengenai siklus hidrologi ini dalam surat ar Ruum ayat 48 yang artinya:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendaki-Nya, dan menjadikan-Nya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan
keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya
tiba-tiba mereka menjadi gembira.”(Q.S Ar-Ruum:48)
Hujan
Dalam al Quran
Allah menjelaskan mengenai hujan dalam surat al Baqarah ayat 265 yang artinya:
“Dan
perumpaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun Yat terletak di
dataran tinggi yang disiram oleh hujan yang lebat, maka kebun itu menghasilkan buah
dua kali lipat. Jika hujan lebat itu tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun
memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Q.S Al-Baqarah:265)
Menurut Malik (2017:183) hujan dibedakan
menjadi beberapa jenis, antara lain :
1.
Jenis
hujan berdasarkan terjadinya, terdiri dari:
a.
Hujan
tropis, ialah hujan yang sering terjadi disekitar daerah ekuator, akibat
pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.
b.
Hujan
trografis, ialah hujan yang terjadi jika awan itu ditiup angin melalui lereng-lereng
gunung mendingin dan berkondensasi sebagai hujan.
c.
Hujan
tiklon, ialah hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan
angin berputar terjadi didaerah sedang.
d.
Hujan
tuson, ialah hujan yang terjadi karena angin muson (angin musim) yang terjadi
di daerah-daerah muson.
e.
Hujan
frontal, ialah hujan yang terjadinya apabila udara panas yang mengandung uap
air naik keatas udara dingin.
2. Jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya,
terdiri dari:
a. Hujan grimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b. Hujan salju, terdiri dari
kristal-kristal es yang suhunya berda dibawah 0° Celcius.
c. Hujan batu es, curahan batu es yang
turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celcius.
d. Hujan deras/rain, curahan air yang turun
dari awan dengan suhu di atas 0° Celcius dengan diameter ± 7 mm.
3. Jenis hujan berdasarkan besarnya curah
hujan (definisi BMKG), terdiri dari:
a. Hujan kecil, 0-21 mm per hari
b. Hujan sedang, 21-50 mm per hari
c. Hujan besar atau lebat, diatas 50 mm per
hari
Jenis
hujan selain yang disebutkan diatas ada juga hujan yang terjadi karena pengaruh
budaya manusia yaitu “Hujan Buatan”. Ada beberapa cara membuat hujan buatan,
yaitu:
1. Penggunaan es kering
2. Penggunaan yodika perak
3. Penaburan titik air atau inti garam
dengan ukuran cukup besar
Menurut Malik (2017:186) es merupakan
benda padat yang berasal dari air yang membeku menjadi es karena suhunya
menurun sampai dibawah 0° C. Di muka bumi terdapatnya es dapat dibedakan pada
tempat-tempat berikut:
1. Es daratan, es air tawar yang terdapat
di tempat-tempat sungai bermuara di daerah dingin. Strukturnya mendatar,
kristal-kristalnya terletak berlapis-lapis sejajar dengan permukaan air. Es ini
sangat keras dan mempunyai sudut-sudut tajam.
Ada
macam-macam morena diantaranya:
a. Morena pemukiman
b. Morena dasar atau morena tanah
c. Morena ujung
2. Es air laut, struktur es air laut tegak
atau vertikal. Air laut baru dapat membeku setelah suhunya 2° C, tetapi jika
membeku hanya air dan garam-garamnya keluar terletak diatas padang es yang
terjadi.
. Air pada Tanah
Ada bermacam-macam tempat pada bumi ini
untuk mendapatkan air, diantaranya adalah air yang ada dalam tanah dan
permukaan tanah
1. Air Tanah
Air
tanah adalah keadaan air yang terdapat dalam tanah. Kita memperhatikan hubungan
air tanah karena berbagai alasan. Pertama karena sebagian besar air harus
disediakan untuk kebutuhan evapotraspirasi pertumbuhan tanaman. Dan kedua, air
dalam tanah merupakan pelarut bersama-sama zat hara membentuk lapisan tanah.
Air
yang terdapat dalam tanah kebanyakan dari air hujan yang meresap ke dalam
tanah. Dan mengisi pori-pori tanah yang makro maupun mikro, dan berhenti
meresap pada lapisan batuan yang tidak tembus air.
Macam-macam
air tanah:
a. Air gravitasi, adalah air yang bebas
mengalir ke bawah melalui partikel tanah karena adanya gravitasi.
b. Air higroskopis, adalah air yang terikat
kuat melapisi partikel tanah.
c. Air kapiler, adalah air yang mengisi
pori-pori tanah.
2. Mata Air
Mata
air berasal dari hujan yang masuk ke dalam tanah sampai ke lapisan batuan yang
tidak tembus atau kedap air. Di atas lapisan kedap air itu mengalir ke tempat
yang rendah, dan apabila lapisan itu terputus maka keluarlah air yang disebut
mata air atau sumber air.
3. Air Artesis
Jika
air tanah terdapat di antara dua lapisan batuan air yang berbentuk cekungan,
dibuatkan lubang pada bagian atasnya, maka air itu akan memancar ke atas.
Pancaran itulah yang disebut dengan sumur artesis.
4. Sungai di Bawah Tanah
Sungai
di bawah tanah terjadi apabila di daerah tanah kapur dilalui sungai. Karena
sifat lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut karena air, maka
kadang-kadang sungai yang melalui daerah kapur tiba-tiba menghilang dan di
tempat lain keluar lagi sungai itu.
5. Mata Air Panas
Mata
air panas terdapat di sekitar daerah gunung api, terjadi sebagai bentuk hasil
pemanasan kandungan air yang terdapat di antara celah-celah batuan di dalam
bumi oleh batuan panas dekat magma.
Apabila
air panas yang dipanasi di dalam bumi tidak mendapat kesempatan untuk
bersirkulasi, maka terjadilah penimbunan tenaga yang makin kuat. Pada suatu
kesempatan tenaga tadi akan mendorong air panas dan uap keluar ke permukaan
bumi, terus memancar sampai tenaganya berkurang dan berhenti memancar lagi,
peristiwa ini disebut gletser.
6. Travertin
Travertin
terjadi dari air di bawah tanah di daerah pegunungan kapur yang keluar di
permukaan bumi. Dalam air mengandung banyak batu kapur yang telah terurai
sehingga membentuk larutan kapur. Hal ini dipengaruhi oleh kadar karbondioksida
yang terkandung dalam air, dan larutan kapur mudah mengendap akibat penurunan
suhu.
Referensi:
Malik, Adam.2017.Ilmu
Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Bandung:UIN SGD
Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541LILI_SOMANTRI/Hidrologi-_pendalaman_materi.pdf
diakses pada tanggal 2 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar