Rabu, 03 Mei 2017

HIDROSFER

HIDROSFER
    Badan Air
Menurut Ma’mur (Malik, 2017:179) Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani hydro yang berarti air dan spharia berarti bola atau bulatan. Hidrosfer berarti semua air yang terdapat di seluruh bumi. Hidrosfer atau lapisan air merupakan bagian fisik bumi yang berguna bagian kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Sebanyak 70% dari permukaan bumi adalah perairan. Badan air mempunyai tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas. Berbentuk cair contohnya laut, dan sungai; berbentuk padat contohnya es, gletser, dan berbentuk gas contohnya uap air.
    Siklus Hidrologi
Menurut Malik (2017:180) siklus hidrologi merupakan proses perulangan terus menerus sirkulasi air dari permukaan tanah dan laut, berubah menajadi awan setelah mengalami beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai air hujan atau salju ke permuakaan daratan atau lautan.


Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

Dalam al Quran Allah menjelaskan mengenai siklus hidrologi ini
dalam surat ar Ruum ayat 48 yang artinya:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikan-Nya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.”(Q.S Ar-Ruum:48)
     Hujan
Dalam al Quran Allah menjelaskan mengenai hujan dalam surat al Baqarah ayat 265 yang artinya:
“Dan perumpaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun Yat terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan yang lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat itu tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Q.S Al-Baqarah:265)
Menurut Malik (2017:183) hujan dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1.      Jenis hujan berdasarkan terjadinya, terdiri dari:
a.       Hujan tropis, ialah hujan yang sering terjadi disekitar daerah ekuator, akibat pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.
b.      Hujan trografis, ialah hujan yang terjadi jika awan itu ditiup angin melalui lereng-lereng gunung mendingin dan berkondensasi sebagai hujan.
c.       Hujan tiklon, ialah hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar terjadi didaerah sedang.
d.      Hujan tuson, ialah hujan yang terjadi karena angin muson (angin musim) yang terjadi di daerah-daerah muson.
e.       Hujan frontal, ialah hujan yang terjadinya apabila udara panas yang mengandung uap air naik keatas udara dingin.
2.      Jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya, terdiri dari:
a.       Hujan grimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b.      Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berda dibawah 0° Celcius.
c.       Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celcius.
d.      Hujan deras/rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0° Celcius dengan diameter ± 7 mm.
3.      Jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG), terdiri dari:
a.    Hujan kecil, 0-21 mm per hari
b.    Hujan sedang, 21-50 mm per hari
c.    Hujan besar atau lebat, diatas 50 mm per hari
Jenis hujan selain yang disebutkan diatas ada juga hujan yang terjadi karena pengaruh budaya manusia yaitu “Hujan Buatan”. Ada beberapa cara membuat hujan buatan, yaitu:
1.      Penggunaan es kering
2.      Penggunaan yodika perak
3.      Penaburan titik air atau inti garam dengan ukuran cukup besar
Menurut Malik (2017:186) es merupakan benda padat yang berasal dari air yang membeku menjadi es karena suhunya menurun sampai dibawah 0° C. Di muka bumi terdapatnya es dapat dibedakan pada tempat-tempat berikut:
1.      Es daratan, es air tawar yang terdapat di tempat-tempat sungai bermuara di daerah dingin. Strukturnya mendatar, kristal-kristalnya terletak berlapis-lapis sejajar dengan permukaan air. Es ini sangat keras dan mempunyai sudut-sudut tajam.
Ada macam-macam morena diantaranya:
a.       Morena pemukiman
b.      Morena dasar atau morena tanah
c.       Morena ujung
2.      Es air laut, struktur es air laut tegak atau vertikal. Air laut baru dapat membeku setelah suhunya 2° C, tetapi jika membeku hanya air dan garam-garamnya keluar terletak diatas padang es yang terjadi.
.    Air pada Tanah
Ada bermacam-macam tempat pada bumi ini untuk mendapatkan air, diantaranya adalah air yang ada dalam tanah dan permukaan tanah
1.      Air Tanah
Air tanah adalah keadaan air yang terdapat dalam tanah. Kita memperhatikan hubungan air tanah karena berbagai alasan. Pertama karena sebagian besar air harus disediakan untuk kebutuhan evapotraspirasi pertumbuhan tanaman. Dan kedua, air dalam tanah merupakan pelarut bersama-sama zat hara membentuk lapisan tanah.
Air yang terdapat dalam tanah kebanyakan dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Dan mengisi pori-pori tanah yang makro maupun mikro, dan berhenti meresap pada lapisan batuan yang tidak tembus air.
Macam-macam air tanah:
a.       Air gravitasi, adalah air yang bebas mengalir ke bawah melalui partikel tanah karena adanya gravitasi.
b.      Air higroskopis, adalah air yang terikat kuat melapisi partikel tanah.
c.       Air kapiler, adalah air yang mengisi pori-pori tanah.
2.      Mata Air
Mata air berasal dari hujan yang masuk ke dalam tanah sampai ke lapisan batuan yang tidak tembus atau kedap air. Di atas lapisan kedap air itu mengalir ke tempat yang rendah, dan apabila lapisan itu terputus maka keluarlah air yang disebut mata air atau sumber air.
3.      Air Artesis
Jika air tanah terdapat di antara dua lapisan batuan air yang berbentuk cekungan, dibuatkan lubang pada bagian atasnya, maka air itu akan memancar ke atas. Pancaran itulah yang disebut dengan sumur artesis.
4.      Sungai di Bawah Tanah
Sungai di bawah tanah terjadi apabila di daerah tanah kapur dilalui sungai. Karena sifat lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut karena air, maka kadang-kadang sungai yang melalui daerah kapur tiba-tiba menghilang dan di tempat lain keluar lagi sungai itu.
5.      Mata Air Panas
Mata air panas terdapat di sekitar daerah gunung api, terjadi sebagai bentuk hasil pemanasan kandungan air yang terdapat di antara celah-celah batuan di dalam bumi oleh batuan panas dekat magma.
Apabila air panas yang dipanasi di dalam bumi tidak mendapat kesempatan untuk bersirkulasi, maka terjadilah penimbunan tenaga yang makin kuat. Pada suatu kesempatan tenaga tadi akan mendorong air panas dan uap keluar ke permukaan bumi, terus memancar sampai tenaganya berkurang dan berhenti memancar lagi, peristiwa ini disebut gletser.
6.      Travertin
Travertin terjadi dari air di bawah tanah di daerah pegunungan kapur yang keluar di permukaan bumi. Dalam air mengandung banyak batu kapur yang telah terurai sehingga membentuk larutan kapur. Hal ini dipengaruhi oleh kadar karbondioksida yang terkandung dalam air, dan larutan kapur mudah mengendap akibat penurunan suhu.

Referensi:
Malik, Adam.2017.Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Bandung:UIN SGD
Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541LILI_SOMANTRI/Hidrologi-_pendalaman_materi.pdf diakses pada tanggal 2 Mei 2017


Tidak ada komentar:

Posting Komentar