ALAM
SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
RESUME
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen
pengampu:
Adam
Malik,M.Pd
Rena
Denya Agustina, S.Si, M.Si
Oleh:
Yan
Raslan (1142070082)
Yani
Nuraeni (1142070083)
Yanti
(1142070084)
SEMESTER
VI B
PRODI
PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
ALAM
SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
Alam
Semesta
1. Definisi
Alam Semesta
Menurut
Anwar (2015:70) alam semesta adalah ciptaan Allah yang menjadi bukti keberadaan
dan kebesaran-Nya, yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk
Allah.
Menurut
Mulyo (2008:21) semua benda di langit yang tersebar dijagat raya disebut alam
semesta, luasnya tak terhingga, tak berujung, dan tak bertepi.
Jadi,
alam semesta adalah semua benda-benda di langit yang tersebar di seluruh jagat
raya yang diciptakan oleh Allah sebagai bukti keberadaan dan kebesaran-Nya,
yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk-makhluk Allah.
2. Teori
Pembentukan Alam Semesta
Menurut
Purnomo (2010:130) menyatakan bahwa teori yang mengungkapkan tentang alam
semesta adalah sebagai berikut:
a. Steady State Theory (teori
keadaan tetap)
Teori
ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bagaimanapun selalu sama. Jadi
teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tidak terhingga besarnya dan tidak
terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
b. Big bang theory (teori
dentuman besar)
Teori
ini berlandaskan bahwa massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang
sangat besar karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
3. Galaksi-galaksi
Menurut
Malik (2016:6) galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang
amat luas dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Contohnya
galaksi bima sakti, galaksi Andromeda, galaksi dolar perak, galaksi roda biru,
galaksi pusaran, kabut Magellan dan lain sebagainya. Ciri-ciri galaksi yaitu
memiliki cahaya sendiri, memiliki bentuk tertentu.
Bintang-Bintang
1. Definisi
Bintang
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bintang adalah benda langit yang terdiri
atas gas menyala seperti matahari, terutama tampak pada malam hari.
Benda-benda
langit yang pada waktu malam kita lihat menghiasi permukaan stupa langit
disebut bintang-bintang. Bintang-bintang ini adalah matahari-matahari yang
materi pembentuknya ialah materi yang membentuk matahari kita. (Al
Maraghi,1993:40)
Menurut
Malik (2016:17) bintang adalah benda langit yang pada suatu tahap riwayatnya
mampu memancarkan cahayanya sendiri akibat adanya reaksi inti di dalam
tubuhnya.
Bintang
terdiri dari bintang nyata dan bintang semu. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri sedangkan bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima daro
bintang lain.
Energi
bintang, yang dihasilkan bintang sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklir.
Dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi
partikel.
2. Teori
Pembentukan Bintang
Bintang
terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang
luas dengan kerapatan yang tinggi. Awan ini pada umunya terdiri dari hidrogen
sekitar 23-28 %, helium dan beberapa persen elemen berat.
Pembentukan
bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat
memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini sering kali dipicu
oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi.
Evolusi
bintang, yaitu perubahan perlahan-lahan saat suatu bintang terjadi sampai
menjadi bintang yang stabil, kemudian memasuki deret utama dalam waktu lama
kemudian menjadi bintang raksasa. Kemudian mengalami degenerasi dan melontarkan
sebagian massanya ke luar dan membentuk massa yang kecil dengan kerapatan yang
besar sampai menjadi bintang neutron dan black
hole.
Ayat-Ayat
Al-Qur’an Mengenai Alam Semesta dan Bintang-Bintang
1. Ayat
al Qur’an Mengenai Alam Semesta
a. Al
Anbiya : 30
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak
mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. ( Q.S Al Anbiya:30)
Apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa dahulu langit dan bumi itu
berpadu dan saling berhubungan, kemudian kami memisahkan keduanya dan
menghilangkan kesatuannya.
Ahli
astronomi dewasa ini juga mengatakan hal yang sama. Mereka menetapkan bahwa
matahari adalah bola api yang berotasi selama jutaan tahun. Ditengah-tengah
perjalannya yang cepat, planet kita (bumi) dan planet-planet lain dari garis
khatulistiwa matahari terpisah daripadanya dan menjauh. Hingga kini bumi kita tetap
berotasi dan berevolusi menurut sistem tertentu, sesuai dengan hukum daya
tarik. (Al Maraghi, 1993:39)
b. Al
fushilat: 12
Artinya:
Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua massa dan dia mewahyukan pada
tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan
bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya.
Demikianlah ketentuan maha perasa lagi maha mengetahui. (Q.S
Al Fushilat:12)
Penciptaan
bumi dan langit ini tidaklah hanya dalam satu tahap saja, tetapi dalam beberapa
tahap sesuai dengan hikmat dan urutan. Sedangkan sebagai kitab suci al Qur’an
cukup mengatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dalam dua tahapan sedangkan
menciptakan apa-apa yang ada di atanya dalam dua tahapan pula, dan begitu pula
dalam menciptakan tujuh langit (Al Maraghi, 1993:277)
2. Ayat
Suci al-Qur’an Mengenai Bintang
a. Q.S
Al hijr: 16
Artinya:
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan
kami menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya.
Sebenarnya
di langit dengan bintang-bintang yang tinggi, mataharinya yang terang
benderang, bulannya yang bercahaya serta bintang-bintangnya yang beredar maupun
yang tetap, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran.
Sesungguhnya kami,telah menciptakan di langit bintang-bintang yang besar, baik
yang tetap maupun yang beredar dan kami jadikan langit itu dengan
bintang-bintangnya sebagai kegembiraan bagi orang yang memikirkannya dan berulang-ulang
memperhatikan berbagai kejaibannya yang nyata. (Al Maraghi, 1993:158)
b. Q.S
Al-Furqan: 61
Artinya:
Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang –bintang, dan Dia
menjadikan juga pada-Nya matahari dan bulan yang bercahaya.
Maha Suci Tuhan
kami yang telah menjadikan di langit bintang-bintang besar yang oleh
orang-orang dahulu dihitung berjumlah sekitar 1000 bintang, tetapi menurut
perhitungan para ilmuwan dewasa kini setelah ditemukan berbagai alat teropong
berjumlah lebih dari 200 juta bintang. Hingga kini penelitian senantiasa
menemukan yang baru, dan mengatakan bahwa di langit terdapat banyak matahari
yang menyala dan bulan yang terang. (Al Maraghi, 1993:60)
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maraghi,
Ahmad Mushthofa. 1993. Terjemah Tafsir Al
Maraghi. Semarang: PT Karya Toha Putra
Anwar,
Cecep.2015.Tafsir Ayat-ayat Kemanusiaan
dan Kehidupan.Bandung:UINSGD
Malik,
Adam.2016.Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa.Bandung:UINSGD
Mulyo,
Agung. 2008. Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung:
CV PUSTAKA SETIA
Purnomo.2010.Ilmu Alamiah Dasar.Bandung:Kharisma
putra
makasih yaa
BalasHapussama2 mba :)
BalasHapusSangat membantu nih buat ngerjain tugas, makasih ya teh..
BalasHapussama2 :)
Hapus