Minggu, 28 Mei 2017

DIFRAKSI CAHAYA

Pengamatan Bintang dengan Menggunakan Software Stellarium



Pengamatan Bintang dengan Menggunakan Software Stella

Bintang adalah suatu benda langit yang dapat memancmoarkan cahaya sendiri. cahaya bintang merupakan tenaga yang dihasilkan melalui proses pelakuran nukleus, yaitu proses penukaran atom hidrogen kepada atom helium di dalam terasnya untuk mengeluarkan cahaya. 

Jarak Bintang

jarak-jarak bintang yang dekat dilakukan dengan paralaks trigonometri. Terang suatu bintang dalam satuan astronomi disebut magnitude. makin terang suatu bintang makin kecil magnitudenya. Hipparchus membagi terang bintang menjadi enam kelompok berdasarkan penampakannya dengan mata telanjang. 
(https://ahmadsuyanto67.files.wordpress.com/2012/03/belajar-astronomi.pdf diakses tanggal 29 Mei 2017)

Komposisi Kimia Bintang

Kawasan pembentukan bintang agak sukar untuk dilihat kerana diliputi awan gas dan debu daripada bima sakti. Maka, ahli astronomi menggunakan teleskop radio atau teleskop inframerah untuk menembusinya. Secara tidak langsung, mereka dapat mengesan frekuensi radio atau inframerah yang dipancarkan oleh elektron yang bergabung dengan proton untuk membentuk hidrogen.

Unsur-unsur kimia bagi setiap bintang dapat diketahui melalui corak atau garisan yang terdapat pada spektrum serapan. Ini menjelaskan tentang pembinaan atom bagi setiap unsur yang mempunyai garisan serapan yang tetap dan tersendiri. Dengan mengetahui kedudukan garis serapan dengan teliti, komposisi kimia yang terdapat padanya dapat diketahui. 

Contohnya, melalui spektrum matahari unsur-unsur kimia yang terkandung padanya dapat diketahui. Seperti hidrogen, helium, oksigen, karbon, nitrogen, silikon, magnesium, neon, besi dan sulfur. Secara keseluruhannya, komposisi bintang mengandungi 90% hidrogen, 10% helium dan selebihnya adalah unsurunsur berat yang lain. 47 Komposisi kimia dapat diketahui melalui cahaya yang dipancarkan oleh bintang dengan menggunakan kaedah spektroskopi.

Aplikasi Stellarium 

Stellarium adalah planetarium open source gratis untuk komputer Anda. Perangkat lunak ini menunjukkan langit secara realistis dalam 3D, seperti apa yang Anda lihat dengan mata telanjang, teropong atau teleskop. Program ini telah digunakan di berbagai planetarium. Tinggal set koordinat anda dan mulalah mengeksplorasi.(www.stellarium.org/id/, diakses pada 29 Mei 2017) 


REFERENSI
http://studentsrepo.um.edu.my/5085/9/9_BAB_3.pdf diakses tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.30 WIB

https://ahmadsuyanto67.files.wordpress.com/2012/03/belajar-astronomi.pdf diakses pada tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.34 WIB

http://www.stellarium.org/id/ diakses pada tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.34

Sabtu, 20 Mei 2017

Matahari sebagai Pusat Tata Surya

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
RESUME
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen pengampu:
Adam Malik,M.Pd
Rena Denya Agustina, S.Si, M.Si
 






Oleh:
Yan Raslan                  (1142070082)
Yani Nuraeni             (1142070083)
Yanti                           (1142070084)

SEMESTER VI B

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG: Teori + ayat al Quran

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
RESUME
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen pengampu:
Adam Malik,M.Pd
Rena Denya Agustina, S.Si, M.Si
 







Oleh:
Yan Raslan                  (1142070082)
Yani Nuraeni             (1142070083)
Yanti                           (1142070084)

SEMESTER VI B

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017



ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
                       Alam Semesta
1.      Definisi Alam Semesta
Menurut Anwar (2015:70) alam semesta adalah ciptaan Allah yang menjadi bukti keberadaan dan kebesaran-Nya, yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk Allah.
Menurut Mulyo (2008:21) semua benda di langit yang tersebar dijagat raya disebut alam semesta, luasnya tak terhingga, tak berujung, dan tak bertepi.
Jadi, alam semesta adalah semua benda-benda di langit yang tersebar di seluruh jagat raya yang diciptakan oleh Allah sebagai bukti keberadaan dan kebesaran-Nya, yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk-makhluk Allah.
2.      Teori Pembentukan Alam Semesta
Menurut Purnomo (2010:130) menyatakan bahwa teori yang mengungkapkan tentang alam semesta adalah sebagai berikut:
a.       Steady State Theory (teori keadaan tetap)
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bagaimanapun selalu sama. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
b.      Big bang theory (teori dentuman besar)
Teori ini berlandaskan bahwa massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
3.      Galaksi-galaksi
Menurut Malik (2016:6) galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Contohnya galaksi bima sakti, galaksi Andromeda, galaksi dolar perak, galaksi roda biru, galaksi pusaran, kabut Magellan dan lain sebagainya. Ciri-ciri galaksi yaitu memiliki cahaya sendiri, memiliki bentuk tertentu.
                      Bintang-Bintang
1.      Definisi Bintang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bintang adalah benda langit yang terdiri atas gas menyala seperti matahari, terutama tampak pada malam hari.
Benda-benda langit yang pada waktu malam kita lihat menghiasi permukaan stupa langit disebut bintang-bintang. Bintang-bintang ini adalah matahari-matahari yang materi pembentuknya ialah materi yang membentuk matahari kita. (Al Maraghi,1993:40)
Menurut Malik (2016:17) bintang adalah benda langit yang pada suatu tahap riwayatnya mampu memancarkan cahayanya sendiri akibat adanya reaksi inti di dalam tubuhnya.
Bintang terdiri dari bintang nyata dan bintang semu. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri sedangkan bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima daro bintang lain.
Energi bintang, yang dihasilkan bintang sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklir. Dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.

2.      Teori Pembentukan Bintang
Bintang terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi. Awan ini pada umunya terdiri dari hidrogen sekitar 23-28 %, helium dan beberapa persen elemen berat.
Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini sering kali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi.
Evolusi bintang, yaitu perubahan perlahan-lahan saat suatu bintang terjadi sampai menjadi bintang yang stabil, kemudian memasuki deret utama dalam waktu lama kemudian menjadi bintang raksasa. Kemudian mengalami degenerasi dan melontarkan sebagian massanya ke luar dan membentuk massa yang kecil dengan kerapatan yang besar sampai menjadi bintang neutron dan black hole.
                   Ayat-Ayat Al-Qur’an Mengenai Alam Semesta dan Bintang-Bintang
1.      Ayat al Qur’an Mengenai Alam Semesta
a.       Al Anbiya : 30
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. ( Q.S Al Anbiya:30)
Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa dahulu langit dan bumi itu berpadu dan saling berhubungan, kemudian kami memisahkan keduanya dan menghilangkan kesatuannya.
Ahli astronomi dewasa ini juga mengatakan hal yang sama. Mereka menetapkan bahwa matahari adalah bola api yang berotasi selama jutaan tahun. Ditengah-tengah perjalannya yang cepat, planet kita (bumi) dan planet-planet lain dari garis khatulistiwa matahari terpisah daripadanya dan menjauh. Hingga kini bumi kita tetap berotasi dan berevolusi menurut sistem tertentu, sesuai dengan hukum daya tarik. (Al Maraghi, 1993:39)
b.      Al fushilat: 12
Artinya: Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua massa dan dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan maha perasa lagi maha mengetahui. (Q.S Al Fushilat:12)
Penciptaan bumi dan langit ini tidaklah hanya dalam satu tahap saja, tetapi dalam beberapa tahap sesuai dengan hikmat dan urutan. Sedangkan sebagai kitab suci al Qur’an cukup mengatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dalam dua tahapan sedangkan menciptakan apa-apa yang ada di atanya dalam dua tahapan pula, dan begitu pula dalam menciptakan tujuh langit (Al Maraghi, 1993:277)
2.      Ayat Suci al-Qur’an Mengenai Bintang
a.       Q.S Al hijr: 16
Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya.
Sebenarnya di langit dengan bintang-bintang yang tinggi, mataharinya yang terang benderang, bulannya yang bercahaya serta bintang-bintangnya yang beredar maupun yang tetap, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Sesungguhnya kami,telah menciptakan di langit bintang-bintang yang besar, baik yang tetap maupun yang beredar dan kami jadikan langit itu dengan bintang-bintangnya sebagai kegembiraan bagi orang yang memikirkannya dan berulang-ulang memperhatikan berbagai kejaibannya yang nyata. (Al Maraghi, 1993:158)
b.      Q.S Al-Furqan: 61
Artinya: Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang –bintang, dan Dia menjadikan juga pada-Nya matahari dan bulan yang bercahaya.
Maha Suci Tuhan kami yang telah menjadikan di langit bintang-bintang besar yang oleh orang-orang dahulu dihitung berjumlah sekitar 1000 bintang, tetapi menurut perhitungan para ilmuwan dewasa kini setelah ditemukan berbagai alat teropong berjumlah lebih dari 200 juta bintang. Hingga kini penelitian senantiasa menemukan yang baru, dan mengatakan bahwa di langit terdapat banyak matahari yang menyala dan bulan yang terang. (Al Maraghi, 1993:60)



DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Ahmad Mushthofa. 1993. Terjemah Tafsir Al Maraghi. Semarang: PT Karya Toha Putra
Anwar, Cecep.2015.Tafsir Ayat-ayat Kemanusiaan dan Kehidupan.Bandung:UINSGD
Malik, Adam.2016.Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Bandung:UINSGD
Mulyo, Agung. 2008. Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Purnomo.2010.Ilmu Alamiah Dasar.Bandung:Kharisma putra


LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG




LENSA CEMBUNG DAN LENSA CEKUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Laboratorium Fisika Sekolah Lanjutan II
Oeh:
Adam Malik, M.Pd



Oleh:
Yanti
1142070084
SEMESTER VB

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2016

ELASTISITAS: RUMUS DAN CONTOH SOAL

ELASTISITAS DAN GAYA PEGAS
Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk kembali ke bentuk semula ketika gaya yang diberikan telah dihilangkan.. Menurut Abdullah, (2016:690) sifat elastis adalah sifat bahan yang cenderung kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda dihilangkan. contoh bahan yang memiliki sifat elastisitas adalah pegas. 
Bahan yang diberi gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk yang bergantung pada arah dan letak gaya yang diberikan pada bahan tersebut. ada tiga bentuk jika suatu benda dikenai gaya yaitu:
  1. Regangan, adalah perubahan bentuk yang dialami oleh suatu bahan jika gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat bahan) diberikan pada ujung-ujung bahan.
  2. Mampatan (tegangan), adalah perubahan bentuk yang dialami suatu bahan jika gaya berlawanan arah (menuju pusat bahan) diberikan pada ujung-ujung bahan. 
  3. Geseran, peubahan bentuk yang dialami oleh suatu bahan jika gaya yang berlawanan arah diberikan pada sisi-sisi bidang bahan. 
sumber: http://digilib.uin-suka.ac.id/14453/2/07690030_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka%281%29.pdf

Tegangan, Regangan, dan Modulus Young

Tegangan


jika suatu benda diberikan gaya tarik F yang berlawanan dan sama besar. batang tersebut dikatakan mengalami tegangan jika ditinjau dari irisan tegak lurus dari panjang batang (garis merah), tarikan gaya F akan tersebar merata pada luas A seperti yang ditunjukkan pada gambar b. sehingga tegangan didefinisikan sebagai perbandingan besar gaya F terhadap luas penampang A. secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
 

keterangan

F= gaya tarik (N)
A= luas penampang benda (m^2)

Regangan

gaya-gaya yang bekerja pada batang mengakibatkan pertambahan panjang pada batang. perubahan friksional yang terjadi pada batang disebut regangan. 

jika sebuah batang mengalami regangan akibat adanya gaya tarik F, panjang batang mula-mula adalah l nol  berubah menjadi l dengan demikian batang tersebut mendapat pertambahan panjang sebesar delta l
maka:











Modulus Young
berdasarkan percobaan yag telah dilakukan didapatka grafik seperti di bawah ini


berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan pada sejumlah besar bahan diamati sifatnya yang menarik yaitu perbandingan tekanan dan regangan untuk suatu benda selalu konstan. secara matematis dituliskan sebagai beriktu:


konstanta E dikenal dengan modulus young bahan. sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut:


jika kita bandingkan persamaan persamaan di atas dengan hukum hook F=-kx
maka
kemiripan ini karena bahan pun menunjukkan sifat elastis seperti pegas. 

contoh:

Suatu kawat baja memiliki diameter 2 mm dan panjang 4 m. Kawat tersebut digunakan untuk menggantung benda yang bermassa 5,0 kg. Modulus Young kawat adalah 200 10^9 N/m2. Berdasarkan informasi tersebut hitunglah
  1. pertambahan panjang kawat
  2. "konstantan pegas" untuk kawat
pembahasan

Dari informasi soal kita dapatkan diameter kawat d = 2 mm = 2 10^-3 m, jari-jari kawat r = d/2 = 1 10^-3 m, luas penampang kawat A = r^2 = 3,14   (1 10^-3)^2 = 3,14 10^-6 m^2, panjang kawat L = 4 m, dan berat beban W =mg = 5,0 10 = 50 N.

  1. pertambahan panjang kawat
tegangan kawat = 8 x 10^-5 maka  pertambahan panjang kawat adalah
pertambahan panjang kawat: tegangan x panjang kawat= 3.2 x 10^-4 m


2. konstanta pegas untuk kawat
k= EA/l0
k= 1,57 x 10^5 N/m



referensi 
Abdullah, Mikrajuddin.2016.Fisika Dasar.Bandung:ITB
http://digilib.uin-suka.ac.id/14453/2/07690030_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka%281%29.pdf diakses pada tanggal 20 Mei 2017 pukul 12.56 WIB


Rabu, 03 Mei 2017

STRUKTUR ATOMIK: KOMPOSISI ATOM, PENEMUAN ELEKTRON OLEH J.J THOMSON DAN PENGUKURAN MUATAN ELEKTRON OLEH MILIKAN

STRUKTUR ATOMIK: KOMPOSISI ATOM, PENEMUAN ELEKTRON OLEH J.J THOMSON DAN PENGUKURAN MUATAN ELEKTRON OLEH MILIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisika Modern
Dosen pengampu:
Endah Kurnia Yuningsih, M.P.Fis
Pina Pitriana, S.Si, M.Si

 





Oleh:
Ruhma Nursyarifah                 (1142070067)
Yanti                                       (1142070084)

SEMESTER VI B
PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG

2017

HIDROSFER

HIDROSFER
    Badan Air
Menurut Ma’mur (Malik, 2017:179) Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani hydro yang berarti air dan spharia berarti bola atau bulatan. Hidrosfer berarti semua air yang terdapat di seluruh bumi. Hidrosfer atau lapisan air merupakan bagian fisik bumi yang berguna bagian kehidupan manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Sebanyak 70% dari permukaan bumi adalah perairan. Badan air mempunyai tiga wujud yaitu cair, padat, dan gas. Berbentuk cair contohnya laut, dan sungai; berbentuk padat contohnya es, gletser, dan berbentuk gas contohnya uap air.
    Siklus Hidrologi
Menurut Malik (2017:180) siklus hidrologi merupakan proses perulangan terus menerus sirkulasi air dari permukaan tanah dan laut, berubah menajadi awan setelah mengalami beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai air hujan atau salju ke permuakaan daratan atau lautan.


Siklus Hidrologi

Siklus Hidrologi

Dalam al Quran Allah menjelaskan mengenai siklus hidrologi ini
dalam surat ar Ruum ayat 48 yang artinya:
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikan-Nya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.”(Q.S Ar-Ruum:48)
     Hujan
Dalam al Quran Allah menjelaskan mengenai hujan dalam surat al Baqarah ayat 265 yang artinya:
“Dan perumpaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun Yat terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan yang lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali lipat. Jika hujan lebat itu tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.” (Q.S Al-Baqarah:265)
Menurut Malik (2017:183) hujan dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain :
1.      Jenis hujan berdasarkan terjadinya, terdiri dari:
a.       Hujan tropis, ialah hujan yang sering terjadi disekitar daerah ekuator, akibat pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.
b.      Hujan trografis, ialah hujan yang terjadi jika awan itu ditiup angin melalui lereng-lereng gunung mendingin dan berkondensasi sebagai hujan.
c.       Hujan tiklon, ialah hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar terjadi didaerah sedang.
d.      Hujan tuson, ialah hujan yang terjadi karena angin muson (angin musim) yang terjadi di daerah-daerah muson.
e.       Hujan frontal, ialah hujan yang terjadinya apabila udara panas yang mengandung uap air naik keatas udara dingin.
2.      Jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya, terdiri dari:
a.       Hujan grimis (drizzle), diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
b.      Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berda dibawah 0° Celcius.
c.       Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan yang suhunya dibawah 0° Celcius.
d.      Hujan deras/rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu di atas 0° Celcius dengan diameter ± 7 mm.
3.      Jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG), terdiri dari:
a.    Hujan kecil, 0-21 mm per hari
b.    Hujan sedang, 21-50 mm per hari
c.    Hujan besar atau lebat, diatas 50 mm per hari
Jenis hujan selain yang disebutkan diatas ada juga hujan yang terjadi karena pengaruh budaya manusia yaitu “Hujan Buatan”. Ada beberapa cara membuat hujan buatan, yaitu:
1.      Penggunaan es kering
2.      Penggunaan yodika perak
3.      Penaburan titik air atau inti garam dengan ukuran cukup besar
Menurut Malik (2017:186) es merupakan benda padat yang berasal dari air yang membeku menjadi es karena suhunya menurun sampai dibawah 0° C. Di muka bumi terdapatnya es dapat dibedakan pada tempat-tempat berikut:
1.      Es daratan, es air tawar yang terdapat di tempat-tempat sungai bermuara di daerah dingin. Strukturnya mendatar, kristal-kristalnya terletak berlapis-lapis sejajar dengan permukaan air. Es ini sangat keras dan mempunyai sudut-sudut tajam.
Ada macam-macam morena diantaranya:
a.       Morena pemukiman
b.      Morena dasar atau morena tanah
c.       Morena ujung
2.      Es air laut, struktur es air laut tegak atau vertikal. Air laut baru dapat membeku setelah suhunya 2° C, tetapi jika membeku hanya air dan garam-garamnya keluar terletak diatas padang es yang terjadi.
.    Air pada Tanah
Ada bermacam-macam tempat pada bumi ini untuk mendapatkan air, diantaranya adalah air yang ada dalam tanah dan permukaan tanah
1.      Air Tanah
Air tanah adalah keadaan air yang terdapat dalam tanah. Kita memperhatikan hubungan air tanah karena berbagai alasan. Pertama karena sebagian besar air harus disediakan untuk kebutuhan evapotraspirasi pertumbuhan tanaman. Dan kedua, air dalam tanah merupakan pelarut bersama-sama zat hara membentuk lapisan tanah.
Air yang terdapat dalam tanah kebanyakan dari air hujan yang meresap ke dalam tanah. Dan mengisi pori-pori tanah yang makro maupun mikro, dan berhenti meresap pada lapisan batuan yang tidak tembus air.
Macam-macam air tanah:
a.       Air gravitasi, adalah air yang bebas mengalir ke bawah melalui partikel tanah karena adanya gravitasi.
b.      Air higroskopis, adalah air yang terikat kuat melapisi partikel tanah.
c.       Air kapiler, adalah air yang mengisi pori-pori tanah.
2.      Mata Air
Mata air berasal dari hujan yang masuk ke dalam tanah sampai ke lapisan batuan yang tidak tembus atau kedap air. Di atas lapisan kedap air itu mengalir ke tempat yang rendah, dan apabila lapisan itu terputus maka keluarlah air yang disebut mata air atau sumber air.
3.      Air Artesis
Jika air tanah terdapat di antara dua lapisan batuan air yang berbentuk cekungan, dibuatkan lubang pada bagian atasnya, maka air itu akan memancar ke atas. Pancaran itulah yang disebut dengan sumur artesis.
4.      Sungai di Bawah Tanah
Sungai di bawah tanah terjadi apabila di daerah tanah kapur dilalui sungai. Karena sifat lapisan kapur yang pecah-pecah dan mudah larut karena air, maka kadang-kadang sungai yang melalui daerah kapur tiba-tiba menghilang dan di tempat lain keluar lagi sungai itu.
5.      Mata Air Panas
Mata air panas terdapat di sekitar daerah gunung api, terjadi sebagai bentuk hasil pemanasan kandungan air yang terdapat di antara celah-celah batuan di dalam bumi oleh batuan panas dekat magma.
Apabila air panas yang dipanasi di dalam bumi tidak mendapat kesempatan untuk bersirkulasi, maka terjadilah penimbunan tenaga yang makin kuat. Pada suatu kesempatan tenaga tadi akan mendorong air panas dan uap keluar ke permukaan bumi, terus memancar sampai tenaganya berkurang dan berhenti memancar lagi, peristiwa ini disebut gletser.
6.      Travertin
Travertin terjadi dari air di bawah tanah di daerah pegunungan kapur yang keluar di permukaan bumi. Dalam air mengandung banyak batu kapur yang telah terurai sehingga membentuk larutan kapur. Hal ini dipengaruhi oleh kadar karbondioksida yang terkandung dalam air, dan larutan kapur mudah mengendap akibat penurunan suhu.

Referensi:
Malik, Adam.2017.Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Bandung:UIN SGD
Sumber:http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/132314541LILI_SOMANTRI/Hidrologi-_pendalaman_materi.pdf diakses pada tanggal 2 Mei 2017