Minggu, 28 Mei 2017

DIFRAKSI CAHAYA

Pengamatan Bintang dengan Menggunakan Software Stellarium



Pengamatan Bintang dengan Menggunakan Software Stella

Bintang adalah suatu benda langit yang dapat memancmoarkan cahaya sendiri. cahaya bintang merupakan tenaga yang dihasilkan melalui proses pelakuran nukleus, yaitu proses penukaran atom hidrogen kepada atom helium di dalam terasnya untuk mengeluarkan cahaya. 

Jarak Bintang

jarak-jarak bintang yang dekat dilakukan dengan paralaks trigonometri. Terang suatu bintang dalam satuan astronomi disebut magnitude. makin terang suatu bintang makin kecil magnitudenya. Hipparchus membagi terang bintang menjadi enam kelompok berdasarkan penampakannya dengan mata telanjang. 
(https://ahmadsuyanto67.files.wordpress.com/2012/03/belajar-astronomi.pdf diakses tanggal 29 Mei 2017)

Komposisi Kimia Bintang

Kawasan pembentukan bintang agak sukar untuk dilihat kerana diliputi awan gas dan debu daripada bima sakti. Maka, ahli astronomi menggunakan teleskop radio atau teleskop inframerah untuk menembusinya. Secara tidak langsung, mereka dapat mengesan frekuensi radio atau inframerah yang dipancarkan oleh elektron yang bergabung dengan proton untuk membentuk hidrogen.

Unsur-unsur kimia bagi setiap bintang dapat diketahui melalui corak atau garisan yang terdapat pada spektrum serapan. Ini menjelaskan tentang pembinaan atom bagi setiap unsur yang mempunyai garisan serapan yang tetap dan tersendiri. Dengan mengetahui kedudukan garis serapan dengan teliti, komposisi kimia yang terdapat padanya dapat diketahui. 

Contohnya, melalui spektrum matahari unsur-unsur kimia yang terkandung padanya dapat diketahui. Seperti hidrogen, helium, oksigen, karbon, nitrogen, silikon, magnesium, neon, besi dan sulfur. Secara keseluruhannya, komposisi bintang mengandungi 90% hidrogen, 10% helium dan selebihnya adalah unsurunsur berat yang lain. 47 Komposisi kimia dapat diketahui melalui cahaya yang dipancarkan oleh bintang dengan menggunakan kaedah spektroskopi.

Aplikasi Stellarium 

Stellarium adalah planetarium open source gratis untuk komputer Anda. Perangkat lunak ini menunjukkan langit secara realistis dalam 3D, seperti apa yang Anda lihat dengan mata telanjang, teropong atau teleskop. Program ini telah digunakan di berbagai planetarium. Tinggal set koordinat anda dan mulalah mengeksplorasi.(www.stellarium.org/id/, diakses pada 29 Mei 2017) 


REFERENSI
http://studentsrepo.um.edu.my/5085/9/9_BAB_3.pdf diakses tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.30 WIB

https://ahmadsuyanto67.files.wordpress.com/2012/03/belajar-astronomi.pdf diakses pada tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.34 WIB

http://www.stellarium.org/id/ diakses pada tanggal 29 Mei 2017 pukul 06.34

Sabtu, 20 Mei 2017

Matahari sebagai Pusat Tata Surya

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
RESUME
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen pengampu:
Adam Malik,M.Pd
Rena Denya Agustina, S.Si, M.Si
 






Oleh:
Yan Raslan                  (1142070082)
Yani Nuraeni             (1142070083)
Yanti                           (1142070084)

SEMESTER VI B

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG: Teori + ayat al Quran

ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
RESUME
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
Dosen pengampu:
Adam Malik,M.Pd
Rena Denya Agustina, S.Si, M.Si
 







Oleh:
Yan Raslan                  (1142070082)
Yani Nuraeni             (1142070083)
Yanti                           (1142070084)

SEMESTER VI B

PRODI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017



ALAM SEMESTA DAN BINTANG-BINTANG
                       Alam Semesta
1.      Definisi Alam Semesta
Menurut Anwar (2015:70) alam semesta adalah ciptaan Allah yang menjadi bukti keberadaan dan kebesaran-Nya, yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk Allah.
Menurut Mulyo (2008:21) semua benda di langit yang tersebar dijagat raya disebut alam semesta, luasnya tak terhingga, tak berujung, dan tak bertepi.
Jadi, alam semesta adalah semua benda-benda di langit yang tersebar di seluruh jagat raya yang diciptakan oleh Allah sebagai bukti keberadaan dan kebesaran-Nya, yang diciptakan sebagai tempat tinggal dan hidup makhluk-makhluk Allah.
2.      Teori Pembentukan Alam Semesta
Menurut Purnomo (2010:130) menyatakan bahwa teori yang mengungkapkan tentang alam semesta adalah sebagai berikut:
a.       Steady State Theory (teori keadaan tetap)
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bagaimanapun selalu sama. Jadi teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tidak terhingga besarnya dan tidak terhingga tuanya (tanpa awal dan tanpa akhir).
b.      Big bang theory (teori dentuman besar)
Teori ini berlandaskan bahwa massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar karena adanya reaksi inti kemudian meledak dengan hebat.
3.      Galaksi-galaksi
Menurut Malik (2016:6) galaksi adalah suatu sistem bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas dimana anggotanya saling mempengaruhi secara gravitasional. Contohnya galaksi bima sakti, galaksi Andromeda, galaksi dolar perak, galaksi roda biru, galaksi pusaran, kabut Magellan dan lain sebagainya. Ciri-ciri galaksi yaitu memiliki cahaya sendiri, memiliki bentuk tertentu.
                      Bintang-Bintang
1.      Definisi Bintang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bintang adalah benda langit yang terdiri atas gas menyala seperti matahari, terutama tampak pada malam hari.
Benda-benda langit yang pada waktu malam kita lihat menghiasi permukaan stupa langit disebut bintang-bintang. Bintang-bintang ini adalah matahari-matahari yang materi pembentuknya ialah materi yang membentuk matahari kita. (Al Maraghi,1993:40)
Menurut Malik (2016:17) bintang adalah benda langit yang pada suatu tahap riwayatnya mampu memancarkan cahayanya sendiri akibat adanya reaksi inti di dalam tubuhnya.
Bintang terdiri dari bintang nyata dan bintang semu. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri sedangkan bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima daro bintang lain.
Energi bintang, yang dihasilkan bintang sebagai hasil samping dari reaksi fusi nuklir. Dipancarkan ke luar angkasa sebagai radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.

2.      Teori Pembentukan Bintang
Bintang terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antar bintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi. Awan ini pada umunya terdiri dari hidrogen sekitar 23-28 %, helium dan beberapa persen elemen berat.
Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali matahari. Ketidakstabilan ini sering kali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi.
Evolusi bintang, yaitu perubahan perlahan-lahan saat suatu bintang terjadi sampai menjadi bintang yang stabil, kemudian memasuki deret utama dalam waktu lama kemudian menjadi bintang raksasa. Kemudian mengalami degenerasi dan melontarkan sebagian massanya ke luar dan membentuk massa yang kecil dengan kerapatan yang besar sampai menjadi bintang neutron dan black hole.
                   Ayat-Ayat Al-Qur’an Mengenai Alam Semesta dan Bintang-Bintang
1.      Ayat al Qur’an Mengenai Alam Semesta
a.       Al Anbiya : 30
Artinya: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. ( Q.S Al Anbiya:30)
Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa dahulu langit dan bumi itu berpadu dan saling berhubungan, kemudian kami memisahkan keduanya dan menghilangkan kesatuannya.
Ahli astronomi dewasa ini juga mengatakan hal yang sama. Mereka menetapkan bahwa matahari adalah bola api yang berotasi selama jutaan tahun. Ditengah-tengah perjalannya yang cepat, planet kita (bumi) dan planet-planet lain dari garis khatulistiwa matahari terpisah daripadanya dan menjauh. Hingga kini bumi kita tetap berotasi dan berevolusi menurut sistem tertentu, sesuai dengan hukum daya tarik. (Al Maraghi, 1993:39)
b.      Al fushilat: 12
Artinya: Maka dia menjadikannya tujuh langit dalam dua massa dan dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan maha perasa lagi maha mengetahui. (Q.S Al Fushilat:12)
Penciptaan bumi dan langit ini tidaklah hanya dalam satu tahap saja, tetapi dalam beberapa tahap sesuai dengan hikmat dan urutan. Sedangkan sebagai kitab suci al Qur’an cukup mengatakan bahwa Allah telah menciptakan bumi dalam dua tahapan sedangkan menciptakan apa-apa yang ada di atanya dalam dua tahapan pula, dan begitu pula dalam menciptakan tujuh langit (Al Maraghi, 1993:277)
2.      Ayat Suci al-Qur’an Mengenai Bintang
a.       Q.S Al hijr: 16
Artinya: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya.
Sebenarnya di langit dengan bintang-bintang yang tinggi, mataharinya yang terang benderang, bulannya yang bercahaya serta bintang-bintangnya yang beredar maupun yang tetap, terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran. Sesungguhnya kami,telah menciptakan di langit bintang-bintang yang besar, baik yang tetap maupun yang beredar dan kami jadikan langit itu dengan bintang-bintangnya sebagai kegembiraan bagi orang yang memikirkannya dan berulang-ulang memperhatikan berbagai kejaibannya yang nyata. (Al Maraghi, 1993:158)
b.      Q.S Al-Furqan: 61
Artinya: Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang –bintang, dan Dia menjadikan juga pada-Nya matahari dan bulan yang bercahaya.
Maha Suci Tuhan kami yang telah menjadikan di langit bintang-bintang besar yang oleh orang-orang dahulu dihitung berjumlah sekitar 1000 bintang, tetapi menurut perhitungan para ilmuwan dewasa kini setelah ditemukan berbagai alat teropong berjumlah lebih dari 200 juta bintang. Hingga kini penelitian senantiasa menemukan yang baru, dan mengatakan bahwa di langit terdapat banyak matahari yang menyala dan bulan yang terang. (Al Maraghi, 1993:60)



DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Ahmad Mushthofa. 1993. Terjemah Tafsir Al Maraghi. Semarang: PT Karya Toha Putra
Anwar, Cecep.2015.Tafsir Ayat-ayat Kemanusiaan dan Kehidupan.Bandung:UINSGD
Malik, Adam.2016.Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Bandung:UINSGD
Mulyo, Agung. 2008. Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung: CV PUSTAKA SETIA
Purnomo.2010.Ilmu Alamiah Dasar.Bandung:Kharisma putra